Ucapan ini bukan ucapan saya.
"Banyak anak muda sekarang yang kalah oleh gengsi. Karena gengsi mereka membeli handphone. Karena gengsi mereka meminta mobil pada orang tuanya. Bahkan karena gengsi, mereka lebih mementingkan uang dari orang tuanya daripada kasih sayang dan perhatian tulus, serta liburan keluarga yang tidak dapat tergantikan oleh uang. Coba mbak bayangkan jika orangtuanya meninggal, apa gunanya semua kemewahan itu? Jual mobil itu! Jual handphone itu! Kembalikan semua uang yang telah diberikan! Apa orang tuanya akan kembali? Kan enggak. Mau anak itu lebih pintar dari Einstein, mau anak itu punya uang tidak terhingga, mau anak itu kuliah di universitas terbaik di dunia ini, tetap saja jika Tuhan telah mengambil nyawa orang tuanya, jika Tuhan tidak berkehendak mengembalikannya, orang tuanya tidak akan pernah kembali. Sekarang apa arti kemewahan itu? Apa arti semua harta yang dimiliki jika orang tuanya sibuk? Apa artinya jika orang tuanya sering bertengkar? Apa arti kemewahan itu jika keluarganya tidak sering berkumpul? Hanya menjaga gengsi.
Banyak mbak sekarang anak muda seperti itu. Mereka berpenampilan mewah, heboh, bangga dengan yang ia miliki, padahal otak mereka kopong. Yang dapat mereka bicarakan hanya pacaran, mobil, handphone. Payah. Coba ajak mereka membicarakan hal-hal yang berbau politik, skakmat. Mereka akan diam dan sok mengerti. Hidupnya hanya untuk zaman modern, hanya nonton TV dan main internet. Yang ditonton juga kebanyakan bukan berita. Di internet juga tidak menambah ilmu, hanya menambah teman agar terlihat gaul. Ditambah lagi, kuliah sekarang hanya untuk gengsi, bukan untuk persiapan masa depan. Banyak yang memilih universitas karena gengsi.Banyak juga yang......."
Saya tidak dapat menyelesaikannya sekarang, saya akan lanjutkan nanti saat saya sempat.
"Banyak anak muda sekarang yang kalah oleh gengsi. Karena gengsi mereka membeli handphone. Karena gengsi mereka meminta mobil pada orang tuanya. Bahkan karena gengsi, mereka lebih mementingkan uang dari orang tuanya daripada kasih sayang dan perhatian tulus, serta liburan keluarga yang tidak dapat tergantikan oleh uang. Coba mbak bayangkan jika orangtuanya meninggal, apa gunanya semua kemewahan itu? Jual mobil itu! Jual handphone itu! Kembalikan semua uang yang telah diberikan! Apa orang tuanya akan kembali? Kan enggak. Mau anak itu lebih pintar dari Einstein, mau anak itu punya uang tidak terhingga, mau anak itu kuliah di universitas terbaik di dunia ini, tetap saja jika Tuhan telah mengambil nyawa orang tuanya, jika Tuhan tidak berkehendak mengembalikannya, orang tuanya tidak akan pernah kembali. Sekarang apa arti kemewahan itu? Apa arti semua harta yang dimiliki jika orang tuanya sibuk? Apa artinya jika orang tuanya sering bertengkar? Apa arti kemewahan itu jika keluarganya tidak sering berkumpul? Hanya menjaga gengsi.
Banyak mbak sekarang anak muda seperti itu. Mereka berpenampilan mewah, heboh, bangga dengan yang ia miliki, padahal otak mereka kopong. Yang dapat mereka bicarakan hanya pacaran, mobil, handphone. Payah. Coba ajak mereka membicarakan hal-hal yang berbau politik, skakmat. Mereka akan diam dan sok mengerti. Hidupnya hanya untuk zaman modern, hanya nonton TV dan main internet. Yang ditonton juga kebanyakan bukan berita. Di internet juga tidak menambah ilmu, hanya menambah teman agar terlihat gaul. Ditambah lagi, kuliah sekarang hanya untuk gengsi, bukan untuk persiapan masa depan. Banyak yang memilih universitas karena gengsi.Banyak juga yang......."
Saya tidak dapat menyelesaikannya sekarang, saya akan lanjutkan nanti saat saya sempat.